Along the river
Where the water runs between the rocks
Lokasi gunung yang terletak di daerah Banjaran, kabupaten Bandung ini memiliki pesona alam tersendiri yang membedakannya dengan gunung-gunung lain yang terdapat di sekeliling Bandung.
Dari pusat kota Bandung normalnya hanya butuh satu jam-an untuk mencapai lokasi ini, melewati jalan Mohammad Toha yang dipenuhi pabrik tekstil, melalui pasar Dayeuh Kolot, terus melalui simpang tiga (arah Soreang) belok kiri, sampai ke sebuah tempat yang namanya Gambok. Dari sini baru kita temui jalan yang terus menanjak. Setelah melewati beberapa Villa yang keliatannya tidak begitu sering ditempati, akhirnya sampai di gerbang Gunung Puntang yang termasuk kawasan Perhutani.
Sebelum gerbang masuk, terdapat satu tempat wisata terpadu yang didalamnya terdapat restoran, kolam renang, flying fox dll yang dimiliki dan dikelola oleh swasta.
Masuk ke Gunung Puntang dikenakan biaya Rp. 3500 per orang tambah parkir.
Setelah memasuki gerbang, langsung menuju parkir yang lumayan luas dan disekitarnya terdapat warung-warung penjual makanan dan minuman ringan. Lumayan untuk menghangatkan perut.
Dari tempat parkir mobil, perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki atau motor melalui jembatan kayu gantung dengan panjang jembatan sekitar 5 meteran. Jika diteruskan ke atas akan kita temui sebuah kolam renang bekas jaman kolonial yang lumayan besar. Dulu, kalau musim hujan, kolam ini dipenuhi air.
Jika kita memutuskan untuk menuju sungai yang berbatu namun airnya cukup deras dan dingin seperti air kulkas, setelah jembatan, kita bisa langsung turun ke bawah sekitar 50 meter-an. Mulailah menyusuri sungai ini ke atas. Amat sangat mengasyikkan, tapi hati-hati terpeleset karena kadang kita menginjak batu yang licin. Kalau tujuannya berbasa-basahan sih bablas aja. Jangan lupa bawa baju ganti. Airnya jernih sekali, sayangnya tidak semua pengunjung mengerti kebersihan. Ada saja ditemukan sampah bekas makanan kecil.
Di tempat ini terdapat tanah lapang berumput yang cukup luas dan biasa dijadikan tempat untuk camping. Jadi Teringat masa sekolah dulu, rasanya asik tidur di dalam tenda meski udara dingin hingga menyentuh ke dalam tulang. Yang paling asik sih waktu acara api unggunnya, lebih asik lagi sambil minum kopi atau bandrek panas, kalau ada sih bubuy ubi (ubi jalar yang dimasukkan ke tanah di bawah bara api/abu yang masih menyala). Sedaaap....
Rabu, 02 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar