Rabu, 13 Agustus 2008

Under progress: Permainan Anak Tradisional, In memoriam

Disela-sela makan siang dengan teman kantor, iseng-iseng kita bernostalgia tentang masa kanak-kanak yang dipenuhi dengan berbagai macam permainan tradisional lengkap dengan lagu-lagu yang mengiringi permainan tersebut.
Lucunya, lagu-lagu yang dinyanyikan, liriknya banyak yang beda meski irama dan permainannya sama. Kesimpulan awal sih, mungkin karena tempat asal saya da teman juga yang berbeda.
Walhasil, tadinya mau bernostalgia, jadi ketawa-ketawa denger liriknya yang aneh-aneh banget.
Kami berdua sama-sama lahir tahun 1974, jadi mungkin masa kanak-kanak kami tidak jauh berbeda, lain sekali dengan sekarang.
Seingat saya, jamannya saya SD, pada waktu istirahat, lorong sekolah dan lapangan yang dahulu rasanya amat luas dipenuhi oleh anak-anak yang bermain, entah itu galah asin, gatrik, boy-boyan, sorodot gaplok, bebentengan, sondah, loncat tinggi, bekel dan lain sebagainya. Anak SD sekarang masih banyak yang ngikutin permainan gitu ga ya?

Sambil coba-coba mengingat semua permainan di atas, mari kita coba review satu-persatu, bagi yang mau nambahin atau mengurangi dipersilakan:
1. Galah Asin
Kita memerlukan minimal dua orang untuk bermain galah asin. Satu orang sebagai pemain, dan satu orang lagi yang menjaga garis. Jumlah garis minimal satu yang dibuat di lantai secara horisontal dengan panjang misalnya 2 meter. Pemain harus berhasil melewati garis ini, dan berpindah tempat tanpa kena sentuhan tangan penjaga. kalo kena nantinya jadi penjaga deh.

2. Gatrik


3. Boy-boyan


4. Sorodot gaplok
Nah, untuk permainan yang satu ini, setiap pemain perlu 2 buah batu kali yang ukurannya kira-kira 5 x 7 cm. Batu pertama diletakkan dengan posisi berdiri dengan jarak sekitar 2-3 meteran di muka setiap pemain. BAtu yang kedua diletakkan di atas telapak kaki kanan pemain, tepat di ujung kelima jari yang agak dilengkungkan ke atas untuk menahan batu tersebut.
Dari jarak 3 meter yang telah ditentukan, pemain mulai melangkahkan kaki kiri ke depan. lalu kaki kanan, sambil diayun lalu batu yang ada di atas telapak kaki dilemparkan sampai mengenai batu yang ada di depannya hingga batu tersebut jatuh tergeletak.
Jadi, kita harus bisa mengira-ngira sejauh mana kaki kita harus melangkah, dan dengan kekuatan sebesar apa hingga batu yang terlempar dari kaki kita mampu menjatuhkan batu yang diincar.

5. Bebentengan
Untuk bermain "bebentengan" diperlukan beberapa pecahan genting tanah liat yang setiap kepingannya berukuran sekitar 3~4 x 3~4 cm. Nah, semua keping tersebut disusun secara vertical sehingga menyerupai menara.
Lebih seru kalau pemainnya banyak. Satu orang jadi penjaga, yang lain jadi pemain.
Salah seorang pemain ditunjuk untuk melempar benteng tadi menggunakan bola tenis hingga susunannya bercerai berai. Kemudian, bersama dengan pemain2 lainnya berusaha menyusun kemabi pecahan genting tersebut seperti semula. Namun, hal tersebut tidak semudah yang dikira, karena penjaga akan berusaha menghalanginya dengan cara melempar pemain yang berusaha mendekati dan menyusun genting tadi. Pemain yang kena lemparan bola untuk sementara tidak bisa ikut bermain dan yang pertama kali kena menjadi penjaga benteng berikutnya. Begitu seterusnya.

6. Sondah/Engklek
Sebelum bermain, kita harus menentukan 7 block bujursangkar di atas lantai (kalau menggunakan ubin) sebagai berikut:
- 5 block secara vertical
- 2 block yang terletak di samping kiri dan kanan block vertical ke-4.
Setelah ditentukan, kita juga memerlukan kepingan yang berasal dari pecahan eternit (langit2 rumah). Paling enak kalau pecahannya agak retak, jadi kalau dilempar tidak terlalu licin.
Pemain lebih dari 2 orang. Makin banyak pemain, makin sulit memainkannya.
Setiap pemain secara bergantian mendapat giliran bermain.
Cara bermainnya: Seluruh pemain menyimpan kepingan di block-1, setelah menentukan urutan bermain dengan hompimpa, pemain pertama mulai bermain dengan cara meloncati block-1 yang berisi kepingan menuju block-2 dengan mendaratkan satu kaki saja di atasnya dan tidak boleh mengenai atau melewati garis batas block. Jika kena, berarti harus berhenti bermain dan menunggu giliran berikut.

to be continued
7. Loncat tinggi
8. Bekel
9. Spintrong
10. Congklak
11. Ucing Sumput
12. Kelereng
13. Kasti
14. Ronders
15. Sumpit
16. Any addition?
Wah, ternyata banyak juga permainannya. Dan rata-rata, permainan di atas butuh energi yang banyak untuk mengikutinya.

Tidak ada komentar: